
KN. Semua BUMN bakal tunduk di bawah kendali Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada akhir Maret 2025.
“Kita harapkan akhir Maret ini sudah masuk ya (seluruh BUMN ke Danantara),” kata Chief Operation Officer (COO) Danantara Dony Oskaria di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Dony menegaskan seluruh perusahaan pelat merah itu akan bergabung ke Danantara, tanpa terkecuali. Ia menjelaskan saat ini tengah dilakukan proses pengalihan alias inbreng kepemilikan saham dari Kementerian BUMN.
Pria yang juga Wakil Menteri BUMN itu meyakini perusahaan-perusahaan pelat merah bakal lebih kuat di bawah pengelolaan Danantara. Pasalnya, dividen yang sebelumnya harus diserahkan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan langsung dikelola Danantara untuk ekspansi maupun perbaikan perusahaan.
Khusus bagi BUMN Karya, Dony akan melakukan konsolidasi untuk memperbaiki kondisi perusahaan. Ia mengklaim sebenarnya tak banyak BUMN rugi atau dalam keadaan sakit.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa perusahaan pelat merah mencapai 114 di awal kepemimpinannya. Sekarang hanya tinggal 47 BUMN, di mana 7 BUMN dalam kondisi sakit.
Ia menegaskan 40 BUMN sekarang ini dalam kondisi sehat. Sedangkan 7 perusahaan pelat merah lainnya juga dipastikan bakal sehat setelah proses restrukturisasi.
Oleh karena itu, pria yang juga Ketua Dewan Pengawas Danantara tersebut menegaskan pentingnya seluruh BUMN berada di bawah kendali sovereign wealth fund (SWF) baru.