![](https://kongkownews.com/wp-content/uploads/2024/06/Capture.jpg)
Kekeringan
KN. Musim kemarau diprediksi bakal semakin meluas memasuki bulan Juni ini. Namun, beda dari tahun sebelumnya, musim kemarau kali ini hampir dipastikan tanpa kehadiran fenomena El Nino.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati sudah bersurat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) ihwal potensi kemarau panjang di sejumlah wilayah imbas musim kemarau.
“Analisis curah hujan dan analisis sifat hujan untuk 3 dasarian terakhir juga menunjukkan bahwa kondisi kering sudah mulai memasuki wilayah Indonesia, khususnya di bagian selatan Khatulistiwa,” kata Dwikorita.
Merujuk laporan BMKG dalam ‘Prediksi Musim Kemarau Tahun 2024 di Indonesia’ mengungkap bahwa pada Juni ini bakal ada sekitar 167 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 23,89 persen yang bakal memasuki musim kemarau.
BMKG menjelaskan awal musim kemarau ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya.
Selain itu, awal musim kemarau ditetapkan apabila terdapat satu dasarian dengan curah hujan kurang dari 50 milimeter dan ketika dijumlahkan dengan dua dasarian berikutnya, total curah hujan dalam tiga dasarian tersebut kurang dari 150 milimeter.
“Dalam kondisi ini, awal musim kemarau akan dimulai pada dasarian pertama ketika curah hujan dalam dasarian tersebut juga kurang dari 50 milimeter,” ungkap BMKG.