Stramed, Tentara Armenia “telah mengakui kekalahan” di tengah ketegangan yang meningkat di sepanjang perbatasan selama lebih dari sebulan, kata pemimpin Azerbaijan.
“Kami memiliki persenjataan modern dan semangat juang yang tinggi. Kami menunjukkan siapa yang dan membuktikan bahwa ‘tentara tak terkalahkan’ Armenia adalah mitos. Mereka telah mengakui kekalahan. Ini adalah pengakuan atas kekalahan militer mereka dan kemenangan kami,” kata Presiden Ilham Aliyev di Twitter.
Dia menekankan bahwa dengan menyerang warga sipil di berbagai bagian negara itu, Armenia ingin “menyebarkan kekacauan dan kepanikan” di Azerbaijan
“Tapi mereka telah salah hitung akan semangat rakyat Azerbaijan. Meski kami diserang, itu tak akan mematahkan kehendak kami. Sebaliknya justru membuat kami lebih kuat,” kata Aliyev.
Bentrokan antara kedua negara tetangga itu meletus pada 27 September, dan sejak itu Armenia berulang kali menyerang warga sipil dan pasukan Azerbaijan, bahkan melanggar tiga gencatan senjata kemanusiaan sejak 10 Oktober.
Hingga saat ini, lebih dari 200 desa dan permukiman telah dibebaskan oleh Angkatan Bersenjata Azerbaijan dari pendudukan Armenia.
Hingga Rabu kemarin, setidaknya 90 warga sipil tewas, termasuk 11 anak-anak dan bayi, dan 405 orang, dengan setidaknya 36 anak di antara mereka, terluka dalam serangan pasukan Armenia, menurut Kepala Kantor Kejaksaan Azerbaijan.
Sekitar 2.700 rumah dan 98 bangunan multi-apartemen hancur dan 500 fasilitas sipil juga rusak hingga tak dapat digunakan lagi.(serambinews.com)