Stramed, Tenggelamnya KRI Nanggala 402 bersama 53 prajurit membawa duka yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Kepergian salah satu kapal selam andalan Indonesia ini menyisakan fakta bahwa kekuatan di bawah laut Indonesia, otomatis pun berkurang.
Kapal selam merupakan salah satu instrumen penting dalam alat utama sistem persenjataan sebuah negara. Jumlah kapal selam yang dimiliki Indonesia masih begitu minim padahal kebutuhan ideal minimal 12 unit. Sebelum KRI Nanggala tenggelam, Indonesia sempat punya 5 kapal selam.
Berikut daftarnya:
Kapal Selam Cakra-401
Kapal Selam Nanggala-402
Kapal Selam Nagapasa-403
Kapal Selam Ardadedali-404
Kapal Selam Alugoro-405
Namun, dari kelima kapal selam itu, hanya tiga yang beroperasi setelah KRI Nanggala dipastikan tenggelam. Sedangkan, Kapal Selam KRI Cakra 401 masih dalam proses perawatan (overhaul) di PT PAL (Persero) sejak tahun lalu.
Serah Terima Kapal Selam yang diberi nama Alugoro-405 (Dok. Kementerian Pertahanan (Kemhan)
Foto: Serah Terima Kapal Selam yang diberi nama Alugoro-405 (Dok. Kementerian Pertahanan (Kemhan)
Serah Terima Kapal Selam yang diberi nama Alugoro-405 (Dok. Kementerian Pertahanan (Kemhan)
Penampakan KRI Cakra 401 yang sedang overhaul terungkap saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas di galangan kapal PT PAL, Surabaya, Senin (27/1/2020).
Kadep Humas PT PAL Indonesia (Persero) Utario Esna Putra menjelaskan bahwa proses overhaul KRI Cakra 401 sampai saat ini masih berlangsung di galangan kapal PT PAL, Surabaya.
“Masih berlangsung,” katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (26/4).(CNBCIndonesia)