Stramed, Mahasiswa dari berbagai kampus menggelar aksi solidaritas membagikan makanan kepada korban penembakan sarang burung walet yang di lakukan Novel Baswedan saat menjadi Kasat Reskrim Polres Bengkulu.
Setiap manusia adalah tempatnya salah karena kebenaran sesungguhnya hanyalah milik Allah SWT. Sila kelima pun mengajarkan kita berlaku adil dari segi manapun bagi seluruh rakyat Indonesia, tutur presiden mahasiswa UIA.
Aksi ini adalah bentuk mensupport secara mental kepada para korban penembakan yang dilakukan oleh Novel Baswedan, karena sebagai mahasiswa yang mempunyai sifat objektif, haruslah mensupport masyarakat yang sedang menuntut keadilan. Kami pun tetap mengecam keras vonis pelaku penyiraman air keras kepada Novel Baswedan yang terbilang cukup ringan. Indonesia merupakan negara hukum dan tidak ada satupun yang kebal hukum, bahkan sekelas presiden pun jika melanggar hukum, maka wajib untuk diadili sesuai perbuatannya melalui mekanisme hukum di Indonesia . Lanjut Edy Faturahman selaku presiden mahasiswa UIA.
![](http://strategismedia.com/wp-content/uploads/2020/07/UIA2-300x265.jpg)
Dalam aksi solidaritasnya untuk mensupport masyarakat Bengkulu korban penembakan kasus burung walet ini berjalan dengan lancar dan mendapat apresiasi dari korban.
Saat ini kita merasa terbantu atas support yang diberikan dari mahasiswa, karena kami juga menjadi korban salah tangkap hingga menjalani vonis penjara selama 7 bulan. Kami sampai saat ini merasakan down mental yang sangat berat, tapi berkat support dari kalian, kami merasa mempunyai semangat baru demi mewujudkan sila ke 5. Sambut para korban penembakan burung walet.
Untuk menutup aksi solidaritas ini, mari kita panjatkan doa untuk Indonesia. semoga antara masyarakat dan pemerintah dapat bersinergi mewujudkan hukum yang adil kedepannya, ujar Irfan Muqsit dalam menutup acara tersebut.