Oleh : Andi Naja FP Paraga
Muqadimah
Assalamu alal Husein
Wa ala Ali Ibnil Husein
Wa ala Awladil Husein
Wa ala Ashabil Husein
Stramed, Entah sudah tahun ke beberapa Bulan Muharram telah merampas rasa lapar dan dahagaku. Kisah Hitam Kelam Tumpahnya darah Cucu-cucu Rasulullah menghilangkan selera cinta birahiku kepada kekasihku.
Ingin tak kubuka Lembaran merah berdarah itu setiap Awal Hijriah,tapi hatiku berontak berteriak baca¡¡¡. Tapi hatiku pun berkata Aku Malu!!! Sungguh Sangat Malu
Tahukah Kalian Siapa Husein
Ana min Husein wa Husein minni Aku dari Husein dan Husein dariku Kalimat Nabi ini Singkat,padat,jelas. Tiada Kebahagiaan terbesar Nabi karena tali-tali Allah dibentangkan melalui Nasab Sucinya yaitu dari Sayyidah Fatimah dan Sayyidina Ali dan Al Husein adalah bagian dari Tali-tali Allah itu. Namun tatkala Rasulullah memeluk Bayi Huseini tiba-tiba bayangan banjir darah mengalir dari tubuh Al Husain kepada Jubah Putih Rasulullah. Malaikat Jibril AS datang dengan wajah muram dan menyampaikan salam,lalu berkata : Orang-orang terburuk dari Umatmu kelak akan membunuhnya.
Pernah suatu hari Fatimah Azzahrah mengadukan kepada Ayahnya hilangnya Hasan dan Husain yang masih kanak-kanak. Tak satupun yang tahu kemana gerangan kedua Cucu belahan hati Sang Nabi. Malaikat Jibril AS kembali mendatangi beliau dan berkata Al Hasan dan Al Husein tengah bersama kami,keduanya sedang bersenda Gurau bersama Malaikat Mikail.
Rumah Sayyidah Fatimah seperti Taman-taman Para Malaikat naik turun antara Bumi dan langit dan senantiasa memberi salam kepada Kekuarga Fatimah Az Zahra. Karena itu Pantaslah bila Ali Bin Abithalib berkata Kami mengetahui di Lembah dan Gurun mana Ayat-ayat Al Qur’an diturunkan .
Husein adalah Cucu Kedua Rasulullah setelah Hasan lalu Mukhsin,Zainab,Rugaiyyah dan Umum Kaltsum.Itulah Putra Putri Sayyidah Fatimah dan Sayyidina Ali dan semuanya lahir di Madinah di tahun-tahun Kenabian. Mereka semua merasakan Selimut Kenabian dan mereka kemudian disebut Ahlu Kisa karena Ali,Fatimah,Hasan dan Husein pernah diselimuti Sang Nabi bersama Sang Nabi.
Hasan dan Husein merenaja mendewasa bersama Imam Ali Bin Abithalib
Sayyida Fatimah Az Zahra tidak berusia panjang,tragedi demi tragedi pasca Syahidnya/Wafatnya Rasulullah membuat Sayyida Nisa’il Alamin/Pemimpin Kaum Perempuan di Seluruh Jagat Raya ini menyusul kematian Ayahandanya sekitar 3 bulan kemudian. Karena itu seluruh Putra Putri Fatimah Az Zahra meremaja mendewasa dengan bimbingan Ayahandanya,Kecuali Mukhsin karena beliau Wafat sejak kecil.
Semua Keluarga ini pada akhirnya harus merasakan Hijrah ke Kufah Irak ketika Muawiyah Bin Abu Sofyan Bin Harb menjadi Khalifah. Imam Ali Bin Abithalib menetap di Kufah Irak hingga Syahidnya. Lalu Hasan Bin Ali(Imam Hasan) menjadi Imam kedua Umat Islam yang memanggul beban kepemimpinan sehingga tak jarang Muawiyah Bin Abu Sofyan Bin Hard berhadap-hadapan dengan Imam Hasan dalam beberapa peristiwa. Beliau Syahid setelah diracun oleh istrinya sendiri atas suruhan Muawiyah Bin Abu Sofyan bin Harb yang berjanji akan memperistrinya setelah menjanda. Namun janji itu tak pernah terbukti.
Al Husein pun melanjutkan Kepemimpinan Abangnya hingga Yazid bin Muawiyah menjadi Khalifah setelah kematian bapaknya. Artinya Imam Husein menghadapi 2(dua) Khalifah yaitu Muawiyah dan Yazid. Di Era Yazid bin Muawiyah inilah Tragedi Karbala terjadi. Yazid meminta bai’at dari Imam Husein mengukuhkan kekhalifaannya namun ditolak. Penolakan Imam Husein menjadi salah satu penyebab dari sekian banyak penyebab kebencian Bani Umayyah kepada Keluarga Nabi. Syam(Suriah) Pusat Pemerintahan Bani Umayyah saat itu tersinggung berat dengan penolakan Imam Husein membai’at Yazid bin Muawiyah. Sementara di Kuffah Irak Imam Husein membina Umat Kakeknya dan memancarkan Keislaman yang Rahmatan lil Alamin ke seluruh Penjuru Dunia.
Perang yang tak bisa dihindarkan
Sangat dikenali Penduduk Kuffah Irak sangat taat kepada Imam Husein Bin Ali,namun Ancaman demi ancaman,sogokan demi sogokan dari Rezim Yazid bin Muawiyah dalam waktu seketika telah merubah segalanya. Penduduk Kuffah Irak memilih diam ditengah kencang ketegangan antara Yazid Bin Muawiyah dengan Imam Husein. Penduduk Kuffah Irak yang sebelum bersedia hidup dan mati bersama Al Husein sudah berubah total. Sejarah buruk Warga Kuffah ini menjadi noda hitam didalam Sejarah Islam yang sangat memalukan,walaupun kelak setelah Syahidnya Imam Husein Warga Kuffah dibangkitkan oleh Muhtar As Tsaqafi untuk bangkit melawan Dinasti Bani Umayyah..
——– bersambung——
Disclaimer : Artikel ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.