Stramed, Dr. Ade Armando, M.Sc (Pakar Komunikasi Indonesia dan Dosen Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI) dalam webinar “Ada apa dengan Jakarta?”, Sabtu (27/02) menyampaikan bahwa dalam kepemimpinan Anies Baswedan selama 3,5 tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat penanganan Anies Baswedan dalam menangani banjir mengalami kegagalan (banjir terjadi karena salah pengelolaan sungai bukan karena kiriman hujan dari Bogor). Sebagai salah satu calon yang diperkirakan akan menjadi calon presiden pada pemilu 2024 seharusnya ini tidak terjadi.
Para pendukungnya mungkin akan membandingkannya dengan wilayah lain seperti Jawa Tengah yang dipimpin oleh Ganjar Pranowo. Padahal sebagai Gubernur DKI Jakarta banyak proyek (LRT, Monas, pengolahan sungai, dsb) yang tidak tuntas dan salah sasaran bukan membangun image dengan sering melakukan konferensi pers dan membanggakan diri karena telah membuat DKI Jakarta keluar dari daftar 10 kota macet di dunia (hal ini padahal karena pandemi Covid-19). Bahkan Anies Baswean tidak cocok menjadi kandiditas salah satu calon presiden pada pemilu 2024 bila dilihat dari karirnya yang tidak baik atau memuaskan saat menjadi Rektor, Menteri dan Gubernur DKI Jakarta, ujar Ade Armando.
Dalam menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan selama 3,5 tahun hanya membangun image di masyarakat saja dan tidak menjalankan pekerjaan yang seharusnya menjadi prioritas Jakarta yaitu banjir, macet, kemiskinan, dsb bukan membangun trotoar yang saat ini tidak terlalu berguna karena adanya pandemi Covid-19. Presiden Jokowi dalam salah satu pidatonya pernah mengatakan bahwa akan lebih mudah menangani banjir Jakarta bila menjabat sebagai Presiden, faktanya hal ini sulit dilakukan karena adanya otonomi daerah. Oleh karenanya, harusnya Anies Baswedan mendukung hal tersebut dengan menjalankan perannya sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan baik, ungkap mantan politisi partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Sedangkan menurut Habieb Zen Assegaf bahwa Anies Baswedan dalam 3,5 tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta hanya memperhatikan beberapa daerah saja seperti Thamrin dan tidak memperhatikan daerah-daerah kumuh yang berada di Jakarta. Bukan hanya itu, banyak proyek bagus yang ditinggalkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditiadakan. Hal ini membuatnya gagal dalam menjalankan tugasnya dan berharap agar Gubernur DKI Jakarta yang akan datang tidak meniru Anies Baswedan yang hanya sibuk membuat image, duduk di belakang layar dan melakukan konferensi pers saja.(Red)