Foto: unjuk rasa di Irak, Rabu (02/10), sumber foto: AFP/Ahmad Al Rubaye
Stramed, Aksi demonstrasi besar terjadi di seluruh Irak, Rabu (02/10). Ribuan demonstran menantang tembakan gas air mata dalam aksi unjuk rasa yang telah menewaskan sembilan dalam 24 jam.
Demonstrasi itu merupakan tantangan besar pertama bagi Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi, yang membentuk pemerintahannya setahun lalu. Dan yang secara kontroversial telah menyalahkan, bahwa pelaku penyerangan berada di antara para pengunjuk rasa, seperti yang dilansir dari AFP.
Sejak meletus di Baghdad pada hari Selasa,(01/10) mereka telah menyebar ke kota-kota lain di selatan negara itu, dan orang banyak mencerca mengenai korupsi negara, gagal layanan publik dan pengangguran.
Pada hari Rabu,(02/10) lima pemrotes dan seorang petugas polisi ditembak mati di selatan kota Nasiriyah, kata seorang pejabat kesehatan provinsi kepada AFP.
Jumlah korban tewas dalam demonstrasi itu menjadi Sembilan orang, termasuk satu demonstran yang tewas di Nasiriyah pada Selasa (01/10) dan dua lainnya dalam demonstrasi besar di Baghdad yang berubah menjadi kekerasan.
Polisi anti huru hara berusaha untuk membubarkan kerumunan massa di Baghdad dengan melepaskan gas air mata ke udara, Rabu (02/10). Para pengunjuk rasa berkumpul kembali dan mencoba mencapai Tahrir Square untuk hari kedua, tetapi polisi telah menutup daerah itu.(Red)