KN. Amerika Serikat (AS) diprediksi mengalami resesi ekonomi, paling cepat tahun ini. Kondisi ini disebabkan tingginya suku bunga yang memberikan tekanan pada konsumen dan perusahaan di AS.
Melansir dari Reuters, Gundlach menyebut salah satu tanda-tanda munculnya masalah dalam perekonomian Negeri Paman Sam seperti meningkatnya jumlah masyarakat yang tunggakan kartu kredit. Selain itu data penjualan ritel yang terlihat semakin lemah menunjukkan kemungkinan kontraksi ekonomi lebih cepat terjadi dibandingkan risiko rebound inflasi.
Gundlach juga memprediksi akan ada banyak perusahaan swasta yang mengalami gagal bayar utang. Karenanya ia menyarankan masyarakat untuk menjauhi pembelian obligasi (surat utang) atau investasi kredit di perusahaan dengan peringkat triple-C.
Khususnya mengenai kredit swasta, ia mengatakan bahwa investor yang mencari keuntungan lebih tinggi di pasar swasta dibandingkan pasar utang publik menghadapi risiko terjebak pada aset-aset yang tidak likuid jika terjadi perlambatan ekonomi yang tajam.
Di sisi lain, ia mengatakan saat ini tingkat utang pemerintah AS sudah sangat besar dan menimbulkan adanya kekhawatiran atas melonjaknya pembayaran bunga utang pemerintah yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga.
Seiring berjalannya waktu, beban utang yang semakin besar itu juga bisa membuat pemerintah Negeri Paman Sam itu untuk merestrukturisasi utang mereka. Menurut Gundlach ini merupakan suatu hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.