Stramed-Jakarta. Iklim investasi sudah ada perbaikan, namun pertumbuhan ekonomi tidak beres, bahkan dibawah Jokowi selalu turun. Masalahnya adalah korupsi dan inefisiensi di dalam pemerintahan.
Demikian dikemukakan Prof. DR Didiek J Rachbini dalam kajian online LP3ES Jakarta bertema *“Pasukan Siber, Omnibus Law dan Kemunduran Demokrasi” di Jakarta belum lama ini.
Menurut Ketua Dewan Pengurus LP3ES ini, pada bulan Juni 2020, LP3ES sudah menyatakan bahwa pemimpin di Indonesia sudah menciptakan pemimpin yang otoriter dengan pertama, pemberangusan terhadap lawan politik melalui alat negara, propaganda di Medsos. Kedua, ada pembatasan kebebasan sipil melalui UU ITE. Ketiga, kriminalisasi terhadap pejuang demokrasi.
“Memberangus lawan politik dan kebebasan sipil adalah tipe pemimpin yang otoriter. Jika dianalisis maka situasi ini digambarkan dalam teori Bandit dari Olsen yaitu anarki; Banditnya bermetamorfosis dengan tidak membantai semua lawan politiknya dalam era transisi demokrasi; di era demokrasi kalangan Bandit telah menjadi penguasa dengan “mengontrol” demokrasi,” ujar Didiek J Rachbini selanjutnya.
Menurut pengamat ekonomi dan politikus ini, buzzer atau relawan saat usai Pemilu, maka peranannya sudah selesai, sehingga eksistensi Buzzer hanya mengganggu sebagai hama demokrasi, kepinding, kecoa, tikus dan lain-lain (Red).