Oleh Amanda
Stramed, Training dan uji coba Timnas U 19 di Kroasia, masih jauh dari harapan publik dan masih banyak kesalahan mendasar dalam hal passing, mengontrol bola, bertahan dan transisi menyerang bertahan.
Ketika melawan Bulgaria dan Kroasia, belum bisa jadi acuan menilai Timnas karena mereka baru berkumpul dan dibenahi fisiknya oleh Shin Tae Yong cs, sehingga wajar jika mereka dibantai Kroasia dan Bulgaria, walaupun jika konsentrasi tidak buyar maka ketika melawan Bulgaria, Timnas berpotensi meraih draw. Ketika melawan Arab Saudi saja, fighting spirit Timnas sangat muncul.
Ketika melawan Qatar dalam laga pertama yang dimenangkan Timnas dengan 2-1 permainan Timnas cukup baik karena Timnas tidak memandang enteng lawan, namun dalam pertemuan kedua, ada kesan “anggap sepele” lawan dan bermain ceroboh terutama dilakukan Supriadi, David Maulana dan penjaga gawangnya. Pergantian Beckham dan tidak dimasukkannya Irfan Jauhari menggantikan Supriadi, dan tidak dimainkannya Jack Brown membuat torehan kemenangan kedua atas Qatar gagal akibat kesembronoan passing Supriadi sehingga Qatar melakukan konter attack cepat yang menghasilkan penalti. Witan Sulaiman juga terlalu pede menggocek bola dan Saddam sang striker sering kehilangan bola. Hanya Arfan yang layak diacungi jempol.
Tampaknya Shin Tae Yong masih perlu mengganti beberapa pemain. Naturalisasi yang bermutu patut dipanggil ke Timnas termasuk segera memainkan Brown, Tio Baggot, Jim Croque, Stefan Antonic dan sejumlah nama bertalenta lainnya.
*) Penulis adalah pemerhati Timnas.
Disclaimer : Artikel ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.