Stramed, Posko Exodus Pelajar dan Mahasiswa Nduga Se – Indonesia yang diketuai oleh Yerri T menolak surat undangan pertemuan bersama Kapolda Papua. Dalam rilisnya Yerri T menyatakan bahwa surat undangan tersebut sama halnya diberikan juga ke seluruh elemen struktur sosial yang ada di Jayapura termasuk Posko Exodus Nduga.
Undangan tersebut mau mengajak Posko Exodus Nduga untuk mengikuti rapat bersama Kapolda Papua hari ini, Jum’at (26/06) di Polda Papua, tepatnya Jam 16.00 WIT. Yang nantinya mau membahas bersama soal kegiatan ulang tahun Polri pada 1 Juli 2020 nanti.
Namun kami dari Posko Exodus Pelajar dan Mahasiswa Nduga Se – Indonesia dengan tegas menolak surat tersebut, dengan alasan bahwa surat pertemuan hari ini dadakan untuk pertemuan yang hanya hitungan jam kedepan karena kami belum bisa memutuskan bersama di Posko kami.
Kami juga berpesan kepada Kapolda melaui kehadiran 3 kepolisian Polda Papua yang datang membawa surat undangan tersebut, bahwa kami tidak akan mengikuti acara hari ulang tahun Polri yang akan diadakan bersama Kapolda Papua nanti.
Karena hari ulang tahun Polri juga bersamaan dengan harinya sejarah politik seluruh perjuangan rakyat Papua, yakni 1 Juli 1971 sebagai hari proklamasi, kabinet pemerintahan dan UUD Konstitusi Bangsa West Papua.
Bersamaan dengan ini juga, sekali lagi kami Posko Exodus Pelajar dan Mahasiswa Nduga Se – Indonesia menyampaikan kepada Kapolda Papua:
1). Kami Posko Exodus Pelajar dan Mahasiswa Nduga Se – Indonesia menolak surat undangan yang dimaksud, serta menolak ikut terlibat pada acara hari ulang tahun Polri pada tanggal 1 Juli 2020 mendatang.
2). Kami Posko Exodus Pelajar dan Mahasiswa Nduga Se – Indonesia dan Seluruh Posko Exodus Kabupaten yang ada di Kota Jayapura selama belum bertemu dengan lembaga DPR Papua, MRP Papua dan Gubernur Papua sesuai janji temu sikap bersama, maka pada bentuk pertemuan apa pun akan tetap kami tolak.(Red)