PERINGATI 100 HARI LASKAR EKS FPI, YUSUF GHIFARI: PEMERINTAH SAMPAI SAAT INI BELUM MENETAPKAN TERSANGKA

Stramed, Kita disini mendoakan rekan kita yang telah mendahului kita pada saat mengawal Habib Rizieq Shihab. Kematian telah menghantui kita, tapi kita tetap tegar menghadapinya. Kita disini berkumpul untuk mendoakan 6 syuhada meskipun pemerintah sampai saat ini belum menetapkan tersangka siapa pembunuhnya 6 syuhada ini, kita gak tahu gimana sikap pemerintah kita ini, ujar pengurus PP GPI Yusuf Ghifari dalam sambutannya pada racara tahlil 100 hari 6 laskar eks FPI yang diadakan oleh  Komando Barisan Rakyat (Kobar, red) di Masjid Babah Alun Jalan Warakas I gang 21 Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (16/03)

Kita bangga terhadap 6 pemuda sebagai mujahid yang telah mengawal habib kita Habib Rizieq Shihab. Semoga Habib Rizieq Shihab selalu diberikan kesehatan. Kita harus selalu imIstiqomah dalam memperjuanhkan agama islam. Karena agama Islam adalah agama yang damai. Apabila ada orang Islam namun tidak mengikuti ajaran Agama Islam, jangan harap dia akan mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Nabi berpesan sebaik baiknya kita tidak lain adalah orang yang bertaqwa, kata Ustadz Nazir dari GPI dalam tausiahnya pada acara tahlil 100 hari 6 laskar eks FPI tersebut.

Bila kita menegakkan Agama Islam bukan berarti kita tidak menghormati Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara harus kita junjung tinggi, namun yang paling tinggi adalah Islam. Alhamdulilah 6 pemuda yang mengawal Habib Rizieq Shihab mati dengan syuhada yang akan mendapat kemuliaan disisi-Nya karena membela Iman dan Islam. Apakah kehidupan di dunia kita bahagia dan di akhirat bahagia itu tergantung dari kita, ucap Ustadz Nazir

Menurut Ketua PA 212 Jakarta Utara Ustadz Maulana Yusuf Siregar, Insya Allah malam ini suasana  adem ayem, meskipun suasana kita disini seperti ini namun kita harus tetap semangat. Umar Bin Khatab sahabat Nabi tidak pernah takut kepada siapapun, para sahabat Nabi tidak takut resiko. Jadi ustadz jangan nanggung, jangan takut resiko dalam menegakkan akidah Islam.

Ajal atau waktu mati hanya Allah yang tahu. Makanya sejak ada corona ini banyak yang jadi musyrik. Pemerintah menakut nakuti rakyat dengan Corona. Mati adalah kehendak Allah dan bukan urusan kita. Di PTDI sejak ada Corona sampai dengan sekarang tetap melakukan sholat berjemaah tapi jemaah gak ada yang mati. Corona bisa masuk ke Masjid mungkin tergantung masjidnya. Corona bisa masuk ke pasar, diskotik, cafe dan bukan di masjid, ujar Ketua PA 212 Jakarta Utara ini.

Corona menganjurkan jaga jarak, imam syafii mengajarkan shaf sholat rapat, ini gimana kok kita takut Corona. 70 orang sahabat Nabi lebih suka mati melakukan perang badar daripada mati diluar perang badar. Lah disini kita malah takut dengan Corona, Ingat ajal sudah ditentukan dan diatur oleh Allah SWT. Mati Syahid itu enak langsung masuk surga, apakah kita siap bela Islam, apakah siap bela Allah, Takbir….Takbir… Tempat mati hanya Allah yang tahu, apa kita ditempat wudhu mati, apa kita pas sholat langsung mati, apa kita pas diwarung kopi mati, atau kita lagi ditempat janda langsung mati, itu semua Allah SWT yang tahu. Kalau kita sering menjalankan perintah Allah SWT, Insya Allah nanti kita matinya juga di jalan Allah SWT, tutup Ustadz Maulana Yusuf Siregar.(Red)

Related Posts

Mantan kepala intelijen Korea Selatan (Korsel) ditangkap

KN. Mantan kepala intelijen Korea Selatan (Korsel), Cho Tae Yong, ditangkap pada Rabu (12/11) waktu setempat terkait penetapan darurat militer tahun lalu, yang membuat mantan Presiden Yoon Suk Yeol dimakzulkan…

Hubungan intelijen antara Amerika Serikat (AS) retak

KN. Hubungan intelijen antara Amerika Serikat (AS) dan Inggris, dua sekutu terdekat, mengalami keretakan signifikan setelah Inggris menangguhkan pembagian informasi intelijen dengan AS. Langkah ini diambil karena Inggris percaya bahwa…