![](https://kongkownews.com/wp-content/uploads/2024/05/Topi-Gubernur-1.jpg)
KN. Pj Bupati Subang, Imran, diusir agar meninggalkan Subang oleh massa yang melakukan unjuk rasa belum lama ini. Ratusan orang yang berdemo merupakan gabungan massa LSM AKSI, Satria Banten, dan Jampang Pantura. Mereka menggeruduk Kantor Bupati Subang.
Dalam aksi unjuk rasa yang dikawal ketat aparat kepolisian dan Satpol PP tersebut, massa minta Imran untuk mundur dan pergi dari Subang, karena dinilai tak becus kerja dan banyak menghambur-hamburkan anggaran
Korlap aksi, Warlan mengungkapkan kekecewaannya atas kinerja Imran selama bertugas di Kabupaten Subang.
Pihaknya, meminta Pj Bupati dan istrinya segera pergi dari Subang.
Pernyataan sikap kecewa atas kinerja Pj Bupati tersebut, massa telah menyiapkan tiket pesawat untuk Imran dan istrinya ke Aceh. Tiket pesawat itu di-print dalam kertas besar dan dilaminating.
Dalam tiket pesawat Garuda Indonesia itu tertulis nama Imran dan istri untuk penerbangan 25 Mei 2024 pukul 08.25 WIB dengan jurusan Medan.
“Kalau Pj Bupati sudah enggak mau bekerja, kami sudah siapkan tiket pesawat untuk pulang,” ucap Warlan, Ketua LSM Aksi sekaligus Ketua SPSI Subang.
Warlan juga menyoroti sejumlah persoalan yang saat ini terjadi akibat kebijakan yang terlalu dipaksakan oleh Imran.
“Kami meminta klarifikasi terkait akan dibangunnya proyek mal di bekas pasar Pujasera dan anggaran perjalanan puluhan pejabat ke Solo, Jawa Tengah, dalam rangka Hari Jadi Dekranasda,” ungkapnya.
“Dari mana anggarannya, dari kepala OPD sampai camat, sedangkan komunitas budayawan tidak tidak dilibatkan,” ucapnya
“Ini tentu membutuhkan anggaran tidak sedikit, dari mana sumbernya, CSR atau sumber lain? Karena penggunaan anggaran negara harus sepengetahuan DPRD karena harus masuk DPA ini kan tidak ada,” ucapnya.
Keinginan aksi massa hari ini bertemu Imran pun gagal. Yang menemui pendemo adalah Kepala Kesbangpol Subang, Rona Mairansyah.
Namun kehadiran Rona dianggap tak memberikan penjelasan yang memuaskan. Massa pun akhirnya membubarkan diri.
“Minggu depan kita akan melakukan aksi demo kembali dengan jumlah massa yang lebih besar agar Pj Bupati Subang segera angkat kaki dari Subang,” ucapnya. Sementara itu, pelajaran yang dapat diambil dari fenomena ini adalah Kemendagri harus cermat dalam memilih Pj Bupati dan Pj Walikota. (jabar.tribunnews.com).