Tafsir Al Qur’an

KN. Dari Abu Darda’, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Orang-orang yang biasa mengutuk, pada hari kiamat kelak mereka tidak bisa memberikan syafaat dan juga tidak bisa menjadi saksi”.

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata : “Ditanyakan : ‘Wahai Rasulullah, berdoalah untuk kesusahan orang-orang musyrik. Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku diutus bukan sebagai pengutuk, melainkan sebagai pembawa rahmat”.

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Ya Allah, sesungguhnya aku hanyalah manusia biasa. Setiap orang muslim yang aku caci-maki, atau aku kutuk, atau aku pukul, maka jadikanlah itu sebagai zakat dan rahmat baginya”.

Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Nabi Saw. bersabda, “Ya Allah, sesungguhnya aku memang mengambil suatu janji di sisi-Mu dimana Engkau tidak membiarkan saya menyalahinya. Namun saya hanyalah manusia. Maka setiap orang mikmin yang aku sakiti, yang saya caci-maki, yang saya kutuki, atau yang saya pukul, jadikanlah hal itu sebagai shalat, zakat dan pendekatan yang bisa mendekatkan kepada-Mu pada hari kiamat kelak”.

Dari Abu Hurairah r.a, bahwasannya Rasulullah Saw. perbah bersabda, “Sesungguhnya termasuk manusia jahat ialah orang yang bermuka dua. Dia datang kepada mereka dengan satu wajah, dan datang kepada yang lain dengan wajah satunya lagi”.

Dari Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abu Mu’aith, salah seorang yang ikut hijrah pertama dan ikut berbai’at kepada Nabi Saw. bahwa dirinya pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Bukanlah termasuk pendusta orang yang mendamaikan di antara manusia. Dia berkata yang baik dan menyampaikan yang baik pula”. Ibnu Syihab mengatakan “Hanya dalam tiga hal yang mengangkut ucapan manusia yang tidak bisa dianggap sebagai dusta : yaitu dalam peperangan, dalam upaya mendamaikan di antara manusia, dan dalam pembicaraan seorang suami kepada istrinya atau sebaliknya”.

Dari Abdullah bin Mas’ud r.a, ia berkata : “Sesungguhnya Nabi Saw. pernah bersabda, “Camkan, akan aku terangkan pada kalian apa itu Al ‘Adlh ? Ia adalah adu domba yang biasa diucapkan di antara orang banyak”.

Dari Abu Hurairah r.a, bahwasannya Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Kekuatan itu tidak dibuktikan dengan kemenangan bergumul. Tetapi orang yang kuat adalah orang yang bisa menguasai dirinya saat sedang marah”.

Dari Sulaiman bin Shurad, ia berkata : “Dua orang laki-laki saling mencaci-maki di hadapan Rasulullah Saw. Salah satu dari mereka kedua matanya menjadi merah dan urat darah di lehernya membengkak. Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya aku tahu suatu kalimat apabila diucapkan, maka apa yang dia derita itu menajdi hilang, yaitu : “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk”.

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila salah seorang kamu bertengkar dengan saudaranya, hendaklah ia menghindari memukul wajah”.

Dari Hisyam bin Hakim bin Hizam, ia berkata : “Dia pernah melintas di Syam dan melihat beberapa orang dijemur di bawah terik matahari dan kepala mereka dituangi minyak. Dia bertanya : “Ada apa ini ?” Orang-orang yang ditanya menjawab : “Mereka disiksa karena pajak”. Dia lalu mengatakan : “Adapun sesungguhnya Allah akan menyiksa orang-orang yang pernah menyiksa orang lain di dunia”

Dari Abu Musa, dari Nabi Saw., beliau bersabda, “Jika salah seorang kamu lewat di masjid kami, atau di pasar kami, sementara dia membawa anak panah, maka hendaklah dia pegang dengan kedua tapak tangannya, supaya dia tidak mengenai seorangpun dari kaum muslimin”.

Dari Abu Hurairah r.a, Ia berkata : “Abdul Qasim Saw. pernah bersabda, “Barangsiapa yang mengacungkan senjata kepada saudaranya, maka malaikat akan mengutuknya, sekalipun dia itu adalah saudara-saudaranya sendiri”.

Dari Abu Hurairah r.a, bahwasannya Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Ketika seseorang berjalan di sebuah jalanan, dia mendapati ranting berduri. Karena dia mau menyingkirkannya, maka Allah merasa berterima kasih kepadanya dan mengampuninya”.

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Seseorang lewat mendapati ranting pohon tergeletak di tengah jalan. Dia lalu berkata : “Demi Allah, aku akan menghilangkan benda ini dari kaum muslimin supaya tidak mencelakakan mereka. Dan karena perbuatannya itu dia dimasukkan ke sorga”.

Dari Abu Barzah r.a, ia berkata : “Aku pernah mengatakan : “Wahai Nabi Allah, ajarkan kepadaku sesuatu yang berguna”. Beliau bersabda, “Hilangkan gangguan dari jalanan orang-orang Islam”.

Dari Abdullah bahwasannya Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Seorang wanita disiksa gara-gara seekor kucing. Ia memenjarakannya sampai mati. Ia masuk neraka karena binatang itu, karena ia menahannya tanpa memberi makan dan minum padanya. Bahkan ia tidak membiarkan binatang itu makan tumbuh-tumbuhan di tanah”.

Dari Abu Sa’id Al Khudriy dan Abu Hurairah r.a, mereka berkata : “Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Kemuliaan adalah kain-Nya, dan kesombongan adalah selendang-Nya. Barangsiapa yang menyaingi-Ku, maka Aku akan menyiksanya”,

Dari Aisyah r.a, ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Jibril senantiasa mewasiatkan kepadaku mengenai soal tetangga, sampai-sampai aku mengira bahwa dia akan mewarisinya”.

Dari Abu Hurairah r.a bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila seseorang berkata : “Celakalah manusia”, maka sejatinya dialah yang paling celaka di antara mereka.

Dari Abu Dzarr r.a, ia berkata : Rasululah Saw. bersabda, “Wahai Abu Dzarr, apabila kamu masak sayur maka perbanyaklah air (kuah)-nya. Lalu bagikan kepada tetanggamu”.

Dari Abu Dzarr r.a, ia berkata : Nabi Saw. bersabda, “Janganlah engkau pandang ringan perbuatan baik sekalipun kecil, meski hanya dengan cuma memperlihatkan wajah berseri-seri ketika kamu bertemu dengan saudaramu”.

Dari Abu Musa r.a, dari Nabi Saw. beliau bersabda, “Sesungguhnya perumpamaan berkawan dengan orang shaleh dan berkawan dengan orang jahat, adalah seperti seseorang yang membawa minyak misik dan seseorang yang meniup dapur tukang besi. Orang yang membawa misik, mungkin dia akan memberikannya kepadamu, mungkin kamu akan membeli darinya, dan mengkin kamu akan mendapat aroma yang harum darinya. Tetapi orang yang meniup dapur tukang besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu, dan mungkin kamu akan mendapati bau yang tidak sedap”.

Dari Aisyah, istri Nabi Saw., beliau berkata : “Seorang perempuan dengan membawa dua putrinya datang kepadaku. Ia meminta sesutau kepadaku, namun kebetulan aku tidak punya apa-apa selain hanya sebiji kurma. Maka aku berikan korma itu kepadanya. Ia lalu mengambilnya dan membagikan kepada dua putrinya tersebut, sementara ia sendiri tidak mau makan daripadanya sedikitpun. Kemudian ia berdiri dan keluar bersama dengan dua putrinya. Rasulullah Saw. datang dan aku sampaikan kepada beliau cerita wanita malang tersebut. Mendengar hal itu beliau bersabda, “Barangsiapa mendapat suatu cobaan dari anak-abak perempuan, namun dia tetap berlaku baik terhadap mereka, maka mereka akan menjadi tirai baginya di neraka”.

Dari Anas bin Malik r.a, ia berkata : “Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang memelihara dua orang puteri sampai mereka baligh, maka aku dan dia akan datang bersama pada hari kiamat kelak, sambil merapatkan jari-jarinya”.

Dari Abu Hurairah r.a, bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda kepada kaum wanita Anshar,”Tidak seorang juga pun diantara kamu sekalian yang kematian anak sampai tiga orang, lalu dia menerima musibah itu dengan sabar, melainkan dia masuk surga”. Lalu salah seorang dari mereka bertanya : “Atau dua saja wahai Rasulullah ?”. Beliau menjawab : “Ya, atau dua saja”.

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata : “Yaitu tiga orang anak yang belum mencapai usia baligh”.

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata : “Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan memanggil Jibril dan berfirman : “Sesungguhnya Aku mencintai si Fulan maka cintailah pula dia. Jibril pun mencintainya. Kemudian dia menyeru penghuni langit : “Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah pula dia”. Para penghuni langit pun sama mencintainya. Kemudian dia pun diterima di bumi. Dan apabila Allah membenci seorang hamba, maka Dia panggil Jibril dan berfirman : “Sesungguhnya Aku membenci si Fulan, maka bencilah dia. Jubril pun membencinya. Kemudian Jibril menyeru para penghuni langit : “Sesungguhnya Allah membenci si Fulan, maka bencilah pula kepadanya : “Para penghuni langit pun sama membencinya. Kemudian kebencianpun merambat ke bumi”.

Adab berdoa

Dari Anas bin Malik r.a, bahwasannya seorang laki-laki dusun bertanya kepada Rasulullah Saw. : “Kapan kiamat ?” Rasulullah Saw. bersabda, “Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapinya ?” Lelaki itu menjawab : “Cinta Allah dan Rasul-Nya”. Rasulullah Saw. bersabda, “Kamu akan bersama orang yang kamu cintai”

Dari Abdullah, ia berkata : “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw. dan bertanya : “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat engkau tentang seorang yang mencintai suatu kaum saat dia bertemu dengan mereka ?” Rasulullah Saw. menjawab : “Seorang akan bersama orang yang dicintai”.

Dari Abu Dzarr, ia berkata : “Pernah ditanyakan kepada Rasulullah Saw. : “Bagaimana pendapat engakau mengenai seseorang yang melakukan suatu amal kebajikan, lalu dia memperoleh pujian dari manusia ?” Beliau menjawab : “Itu adalah kegembiraan seorang mukmin yang baru dibayarkan di dunia”.

Dari Sahal bin Sa’d as Sa’idi r.a, ia berkata : Nabi Saw. bersabda, “Sesungguhnya ada orang beramal dengan amalan ahli sorga sepanjang penglihatan orang banyak, tetapi sebenarnya ia adalah ahli neraka. Sebaliknya seseorang di mata manusia kelihatannya selalu mengerjakan amalan penghuni neraka, padahal sejatinya ia adalah termasuk penghuni sorga”.

Dari Abdullah bin Amr bin Ash r.a, ia berkata : ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya hati anak Adam seluruhnya berada di antara jari Allah Ta’ala, bagaikan hanya sebuah saja. Allah Ta’ala sungguh menggerakkannya bagaimana menurut kehendak-Nya. Lalu Rasulullah Saw. berdoa : _”Allaahumma musharrifal quluubi sharrif quluubanaa ‘alaa tha’aatika”.

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak seorang juapun anak yang baru lahir melainkan ia dalam keadaaan suci bersih. Kemudianbeliau bersabda, “Bacalah ayat “(artinya) Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus…” (Ar Rum : 30).

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata : Nabi Saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah menentukan manusia cenderung kepada zina. Hal itu sama sekali tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Zinanya kedua pasang mata adalah memandang. Zinanya lisan adalah mengucapkan. Zinanya jiwa adalah berharap-harap dan berkeinginan mendapatkan sesuatu. Sedangkan farji (kemaluan) hanya menuruti atau tidak menuruti”.

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak seorang juapun bayi yang baru lahir melainkan dalam keadaaan suci. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani maupun syirik”. Seorang sahabat bertanya : “Wahai Rasulullah, bagaimana menurut engkau jika ia mati duluan ?” Rasulullah Saw. bersabda, “Allah tahu apa yang sudah, sedang dan yang akan terjadi”.

Dari Abdullah r.a, ia berkata : “Ummu Habibah, istri Nabi Saw. pernah berdoa’a : Ya Allah, panjangkanlah usia suamiku Rasulullah Saw., usia ayahku Abu Sufyan, dan usia saudaraku Mu’awiyah”. Mendengar itu Nabi Saw. bersabda, “Itu artinya kamu memohon kepada Allah terhadap ajal-ajal yang sudah dibuat, hari-hari yang sudah dihitung, dan rizki-rizki yang sudah dibagi. Sedikitpun tidak akan dimajukan dari waktunya, dan juga tidak ditangguhkan dari waktunya. Seandainya engkau memohon kepada Allah Ta’ala perlindungan dari siksa api neraka dan siksa kubur, itu lebih baik dan lebih bagus”.

Dari Abdullah bin Amr r.a, ia berkata : “Pada suatu hari saya bangun pagi-pagi pergi ke tempat Rasulullah Saw. Maka terdengar suara dua orang laki-laki berdebat mengenai sebuah ayat. Karena itu Rasulullah Saw. kemudian keluar dan mendatangi mereka. Di wajah beliau terlihat tanda kemarahan. Lalu beliau bersabda, Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu menjadi binasa adalah disebabkan mereka suka berselisih mengenai Al-Kitab”.

Dari Jundub bin Abdullah al Bajali r.a, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Bacalah Al Qur’an sepanjang hati kamu bersepakat kepadanya. Apabila kamu memperselisihkannya, maka berhentilah”.

Dari Aisyah r.a, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya orang-orang yang paling dibenci oleh Allah adalah para penentang yang sangat keras dan licik”.

Dari Abdullah r.a, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Celakalah orang-orang yang berlebih-lebihan dalam perbuatan dan ucapan mereka.” Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali.

Dari Anas bin Malik r.a, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Di antara tanda-tanda hari kiamat adalah diangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, ramainya orang sama meminum arak, dan timbulnya perzinaan yang dilakukan dengan terang-terangan”.

Dari Abdullah bin Abi Musa r.a, keduanya berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Sebelum terjadi hari kiamat, terlebih dulu diangkatnya ilmu (agama) dan munculnya kebodohan, dan banyak terjadi pembunuhan”.

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Kiamat semakin dekat, ilmu diambil, muncul berbagai fitnah, sifat kikir merajalela, dan banyak terjadi al Hajru”. Para sahabat bertanya : “Apa itu al Hajru ?” Rasulullah Saw. menjawab : “Yaitu banyak pembunuhan”.

Dari Abdullah bin Amr bin Ash r.a, ia berkata : Ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Allah tidak menghapus ilmu (agama) dengan cara mencabutnya dari dada seluruh manusia, tetapi dengan jalan mewafatkan para ulama. Apabila ulama sudah habis, umat manusia mengangkat orang-orang bodoh menjadi pemimpin mereka. Lalu mereka bertanya kepada para pemimpin mereka. Lalu mereka bertanya kepada pemimpin yang bodoh. Si pemimpin memberi fatwa tanpa pengetahuan, menyesatkan orang banyak, akhirnya mereka sesat dan menyesatkan”.

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya adalah pahala seperti pahala orang yang mengikuti ajakannya, tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala mereka. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan, maka baginya menaggung dosa seperti dosa orang-orang yang mengikuti ajakannya itu, tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa mereka itu”.

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Allah Azza wa Jalla berfirman : “Aku menurut sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya manakala dia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku-pun mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila ia mengingatnya yang lebih baik dari apa yang dilakukan mereka. Jika ia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku mendekatinya sehasta. Dan jika ia mendekati-Ku sehasta, Aku akan mendekatinya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, Aku akan mendatanginya dengan berlari”.

Dari Anas r.a, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila salah seorang kamu berdoa, hendaklah ua ia bersemangat atau bersungguh-sungguh. Dan janganlah kamu berdoa dengan kalimat : “Ya Allah, jika Engkau mau maka berilah saya. Karena sesungguhhya Allah itu bukanlah dipaksa memenuhi suatu doa”.

Dari Anas r.a, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Jangankah kamu sekali-kali minta mati karena suatu musibah yang menimpa. Apabila kamu memang harus mengharapkan, sebaiknya kamu katakan saja : “Ya Allah, hidupkan saya terus, sekiranya hidup itu memang baik bagiku. Dan matikanlah saya sekiranya kematian itu memang baik bagiku”.

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah kamu sekali-kali meminta mati, dan jangan pula mendoakannya sebelum mati itu datang sendiri. Karena apabila kamu telah mati, maka berhenti pulalah kamu untuk beramal. Sesungguhnya berumur panjang umur seorang mukmin, bertambah pula kebaikan yang dapat diperbuatnya”.

Dari Aisyah r.a, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang suka bertemu dengan Allah, maka Allah pun suka bertemu dengannya. Dan Barangsiapa yang tidak suka bertemu dengan Allah, maka Allah juga tidak suka bertemu dengannya. Sedangkan mati itu terjadi sebelum bertemu dengan Allah”.

Dari Anas r.a, ia berkata : “Rasulullah Saw. menjenguk seorang laki-laki dari kaum muslimin yang benar-benar lemah dan sangat menderita. Rasulullah Saw. bertanya kepada laki-laki itu :”Apakah kamu sudah pernah memohon diberi sesuatu ?” Laki-laki itu menjawab : “Ya, saya berdoa : “Ya Allah, jika Engkau hendak menyiksaku di akhirat, tolong laksanakan segera itu terhadapku di dunia”. Mendengar itu Rasulullah Saw. bersabda, “Maha Suci Allah, engkau tidak akan sanggup menanggungkannya. Sebaiknya engkau berdoa : “Ya Allah, berikan kepadaku kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta jagalah saya dari siksa neraka”. Anas berkata : “Rasulullah Saw. mendoakan kesembuhan bagi orang itu, maka sembuhlah dia”.

Dari Abdul Aziz r.a, yaitu Ibnu Shuhaib, ia berkata : Qatadah bertanya kepada Anas r.a : “Do’a apakah yang sering dipanjatkan oleh Nabi Saw. ?” Anas menjawab : “Do’a yang sering dipanjatkan oleh beliau adalah : “Allaahumma aatinaa fid dunya hasanah wafil aakhirati hasanah waqinaa ‘adzaabannaar”.

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang membaca waktu pagi dan petang : “Subhanallah wa bihamdihi” seratus kali, tidak ada orang yang datang melebihi amalnya, melainkan orang yang membaca sebanyak itu pula atau lebih”.

 

  • Related Posts

    Mempelajari ajaran Islam

    KN. Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Seorang laki-laki terus meminta-minta kepada orang lain sehingga datang hari kiamat dan di wajahnya tak lagi tertinggal sepotong daging pun.…

    Mempelajari agama Islam

    KN. Diriwayatkan dari Umar dikatakan kepadanya bahwa Abu Hurairah berkata, “Barangsiapa yang mengantarkan jenazah maka dia memperoleh satu qirath (empat per enam dinar)”. ‘Aisyah membenarkan Abu Hurairah, ia mengatakan, “Aku…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *