Tafsir Al Qur’an : Pelajari, Pahami dan Amalkan

KN. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a, dia berkata : Suatu ketika Nabi Saw. melintasi suatu pekuburan di Madinah atau Makkah. Beliau mendengar dua orang yang sedang disiksa di dalam kuburnya, lalu beliau bersabda, “Dua orang ini disiksa bukan karena telah melakukan dosa besar”. Sabda beliau selanjutnya, “Memang benar, yang satu tidak membersihkan diri sehabis kencing, dan yang satu lagi selalu menyebarkan fitnah permusuhan”. Kemudian Nabi Saw. meminta sebatang pelepah kurma yang basah, lalu beliau memotongnya menjadi dua, kemudian beliau menancapkannya di masing-masing dua kubur tersebut. Ada seorang sahabat bertanya, “Mengapa anda melakukan itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Semoga siksa keduanya diringankan selama pelepah kurma tersebut masih basah”.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, dia berkata : Ada seorang Arab pedalaman berdiri dan kencing di dalam masjid. Para sahabat segera menangkapnya, namun Nabi Saw. bersabda, “Biarkan saja dia dan tunggulah sampai dia selesai kencing. Setelah itu siramkan sekantong atau setimba air pada bekas kancingnya, karena kalian diperintahkan untuk memberikan kemudahan, bukan untuk mempersulit”.

Diriwayatkan dari Ummu Qays binti Mishan bahwa dia membawa bayi laki-lakinya yang belum makan apa-apa kecuali air susu ibu (ASI) kepada Rasulullah Saw. Beliau meletakkan bayi itu pada pangkuan beliau, kemudian beliau meminta air, lalu beliau percikkan pada pakaian yang terkena kencing tersebut tanpa membasuhnya.

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Aku telah diberi lima anugerah yang tidak seorangpun sebelumku yang mendapatkannya : Aku ditolong oleh Allah dengan rasa takut yang menyusup kepada jiwa musuh-musuhku walaupun mereka jauh sejauh lama perjalanan satu bulan, dijadikan bumi sebagai tempat sujud dan suci bagiku sehingga siapa pun dari umatku yang menemukan waktu shalat ia bisa shalat di mana saja (di atas bumi), dihalalkan harta rampasan padahal sebelum aku tidak dihalalkan, aku diberi anugerah syafaat, dan para nabi diutus kepada umat mereka masing-masing sedangkan aku diutus kepada seluruh umat manusia”.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a bahwa Rasulullah Saw. pernah shalat dengan mengenakan pakaian yang bergambar (Khamishah : Pakaian tradisional yang bergambar). Sehingga pandangannya sempat melirik kepada gambar tersebut. Setelah selesai beliau berkata, “Bawalah baju ini dan kembalikan kepada Abu Jahm, berikan pakaian anbijaniyah -nya (pakaian wol yang tidak bergambar) kepadaku. Pakaian ini telah membuat aku lalai dalam shalatku”.

Diriwayatkan dari Anas r.a, dia berkata : ‘Aisyah r.a memiliki kain qiram (sejenis tirai tipis yang bergambar). Ia mempergunakannya sebagai tirai pembatas di rumahnya. Rasulullah Saw. bersabda, “Singkirkan kain qiram itu, gambarnya telah memalingkan aku dari shalatku”.

Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a, bahwa ia pernah ditanya tentang seseorang yang melakukan thawaf di Ka’bah untuk umrah, tetapi belum melaksanakan sa’i antara Shafa dan Marwa, “Apakah ia boleh menggauli istrinya?”. Ibnu Umar mengatakan: “Rasulullah Saw. melakukan thawaf di Ka’bah sebanyak tujuh putaran, kemudian shalat dua rakaat di belakang maqam Ibrahim, setelah itu beliau melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah. Dan sesungguhnya pada diri Rasulullah terdapat suri teladan yang baik bagi kalian”.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a, dia berkata : “Pada saat Rasulullah Saw. masuk ke Baitullah, beliau memanjatkan doa di setiap dindingnya, tetapi tidak melaksanakan shalat sehingga beliau keluar. Setelah keluar baru beliau melaksanakan shalat dua rakaat di hadapan Ka’bah. Beliau bersabda, “Inilah kiblat”.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud, dia berkata : Rasulullah Saw. melaksanakan shalat. (Dari perawi lain, yaitu Ibrahim dari ‘Alqamah dari Ibnu Mas’ud mengatakan : “Aku tidak tahu apakah beliau shalat lebih banyak atau lebih sedikit)”. Setelah selesai, beliau ditanya: “wahai Rasulullah, apakah ada perubahan di dalam shalat?” Beliau balik bertanya: “Memangnya mengapa?” Mereka mengatakan, “Jumlah rakaat engkau lebih banyak dari biasanya”. Kemudian beliau menekukan kakinya dengan menghadap kiblat dan melakukan sujud (sahwi) dua kali setelah itu salam kembali. Setelah itu beliau menghadap ke arah kami dan bersabda, “Apabila terjadi perubahan perihal shalat, pasti aku akan memberitahukan kalian. Akan tetapi, aku juga manusia seperti kalian, bisa lupa sebagaimana kalian. Maka apabila aku lupa, ingatkanlah oleh kalian. Apabila seseorang merasa ragu di dalam shalatnya, maka peganglah apa yang ia yakini benarnya, lalu sempurnakan setelah salam hendaklah dia melakukan sujud dua kali (sujud sahwi)”.

  • Related Posts

    Mempelajari ajaran Islam

    KN. Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Seorang laki-laki terus meminta-minta kepada orang lain sehingga datang hari kiamat dan di wajahnya tak lagi tertinggal sepotong daging pun.…

    Mempelajari agama Islam

    KN. Diriwayatkan dari Umar dikatakan kepadanya bahwa Abu Hurairah berkata, “Barangsiapa yang mengantarkan jenazah maka dia memperoleh satu qirath (empat per enam dinar)”. ‘Aisyah membenarkan Abu Hurairah, ia mengatakan, “Aku…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *