Stramed, Sebanyak 20 orang yang mengatasnamakan Rumah Pekerja Migran Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR RI, Selasa pagi (06/04). Aksi yang dipimpin tersebut mendesak agar pemerintah membuka seluas-luasnya penempatan CPMI red) dengan Taiwan, baik yang sudah ID sampai ke Visa maupun CPMI baru.
Daam aksinya massa menggelas poster dan spanduk yang bertuliskan: “Kami menunggu kinerja BP2MI dan kemenaker kalian jangan pura-pura tuli dan buta”, “Cabut UU baru zero cost, benny Ramdhani turun”, dan “Pekerja Migran Indonesia bukan budak, batalkan UU zero cost”.
Sekira pukul 10.04 WIB, 2 orang perwakilan massa diterima oleh Hj. Netty Prasetyani (Anggota Komisi IX Fraksi PKS) di Ruang Tamu Komisi IX. Perwakilan massa pun menyampaikan antara lain:
– Jadi sesuai apa yang kami sampaikan kemarin bahwa kami kemari untuk meminta dan memohon kepada Pemerintah terutama ibu sebagai anggota dewan dapat membuka kembali penempatan kami para CPMI, karena sudah sekian lama kami tidak bekerja
– Kami juga meminta supaya UU Zero Cost dapat di cabut karena hal ini dapat merugikan kami sebagai pekerja migran
Dan menanggapi perwakilan massa, Hj. Netty Prasetyani (Anggota Komisi IX Fraksi PKS) menyampaikan akan menampung aspirasi dari RPMI, dan berjanji akan membahasnya dalam rapat selanjutnya.(Red)