KN. Menlu Amerika mengklaim telah menemukan bukti keinginan China untuk mengintervensi Pilpres AS 2024. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengaku telah membawa isu itu saat bertemu Presiden China Xi Jinping. Ia mewanti-wanti agar China tak mencampuri urusan politik dalam negeri AS.
“Kami telah melihat, secara umum, bukti dari upaya-upaya untuk memengaruhi dan bisa dibilang mengganggu. Kami ingin memastikan hal itu dihentikan secepatnya,” kata Blinken kepada CNN, belum lama ini.
Blinken mengatakan, Presiden AS Joe Biden telah menegaskan hal itu saat bertemu Xi di San Fransisco pada November lalu. Blinken kembali menegaskan hal itu dalam pertemuan dengan Xi kemarin.
Kekhawatiran AS atas intervensi China dalam Pilpres 2024 muncul berdasarkan kasus di berbagai negara. Salah satunya pemilu di Kanada yang disebut-sebut diintervensi China.
“Gangguan apa pun oleh China pada pemilu kita adalah sesuatu yang sedang kami sangat perhatikan dan ini sangat tidak bisa diterima. Jadi saya ingin memastikan mereka [China] mendengar pesan itu kembali,” ujarnya.
Sebelumnya, Blinken bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di China. Dia membawa sejumlah isu global saat menemui Xi. Selain soal intervensi pilpres, Blinken juga memprotes dukungan China terhadap militer Rusia. Dia menyebut hal itu akan memperburuk hubungan AS dan China yang telah membaik.
AS akan menggelar pilpres pada 5 November 2024. Dua kandidat kuat yang akan bertarung dalam gelaran itu adalah petahana Joe Biden dan mantan presiden Donald Trump.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian menolak tuduhan tersebut pada konferensi pers pada hari Senin. “Tidak adanya campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain adalah prinsip dasar diplomasi Tiongkok,” kata Lin kepada wartawan.
“Pemilihan presiden AS adalah urusan internal AS,” lanjutnya. “Kami tidak pernah berkepentingan dan tidak akan ikut campur dalam cara apa pun dalam pemilu. Namun demikian, kami dengan tegas menolak siapa pun yang mempermasalahkan Tiongkok dan merugikan kepentingan Tiongkok untuk tujuan pemilu.”
“AS perlu menghentikan paranoia dan pengejaran bayangan, berhenti melontarkan lumpur ke Tiongkok untuk mengalihkan perhatian dan mengalihkan kesalahan, serta berkontribusi pada hubungan Tiongkok-AS yang stabil dan kesejahteraan kedua bangsa kita,” simpul Lin.
Politisi Amerika sering menuduh negara-negara asing melakukan campur tangan dalam pemilu AS, dengan klaim yang kini terbantahkan bahwa Rusia melakukan intervensi untuk membantu Donald Trump meraih kursi kepresidenan pada tahun 2016 yang kemudian berkembang menjadi operasi spionase terhadap kampanye Trump dan penyelidikan selama bertahun-tahun oleh FBI dan penasihat khusus. Robert Mueller.
Trump dan Presiden Joe Biden sama-sama menuduh Tiongkok melakukan upaya campur tangan serupa, dan Biden menekan Presiden Tiongkok Xi Jinping mengenai masalah ini dalam pertemuan di San Francisco pada bulan November. Menurut CNN, Xi berjanji kepada Biden bahwa Tiongkok tidak akan ikut campur dalam pemilihan presiden tahun ini.
Mata-mata AS bersikeras bahwa janji Xi adalah janji kosong. Dalam penilaian ancaman yang diterbitkan pada bulan Februari, Kantor Direktur Intelijen Nasional mengklaim bahwa operasi Tiongkok bertujuan “menabur keraguan terhadap kepemimpinan AS, melemahkan demokrasi, dan memperluas pengaruh Beijing” melalui operasi informasi dan kemungkinan campur tangan pemilu.
“Bahkan jika Beijing menetapkan batasan terhadap kegiatan-kegiatan ini, individu-individu yang tidak berada di bawah pengawasan langsungnya dapat mencoba melakukan kegiatan-kegiatan yang mempengaruhi pemilu yang mereka anggap sejalan dengan tujuan-tujuan Beijing,” kata dokumen tersebut.
Menurut Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, tuduhan tersebut berakar pada ketidakamanan Amerika atas meningkatnya kekuatan ekonomi dan militer Tiongkok. Menyinggung tuduhan spionase, sanksi, dan pembatasan perdagangan yang dilakukan Washington, Wang mengatakan pada bulan Maret bahwa “metodenya untuk menekan Tiongkok terus diperbarui.”
“Tantangan bagi Amerika Serikat datang dari dirinya sendiri, bukan dari Tiongkok. Jika Amerika Serikat terobsesi untuk menindas Tiongkok, hal itu pada akhirnya akan merugikan dirinya sendiri,” kata Wang kepada wartawan di Beijing.