Foto: Jumpa pers di Media Center KemenkoPoluhkam, Jum’at (27/09), Istimewa
Stramed, Terkait viralnya video demonstran yang masuk kedalam Wisma Perwira Tinggi TNI AL (Wisma Lumba-Lumba)di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P menjelaskan bahwa dalam video tersebut bukannya TNi bentrok dengan Brimob, tapi justru TNI mendukung dan membantu Polri dalam tugas keamanan dan ketertiban masyarakat.
Dan kemarin prajurit Marinir mampu menyelesaikan permasalahan di lapangan dengan menghalau para pengunjuk rasa agar mundur sampai ke Bendungan Hilir,” ujar Panglima TNI di Media Center Kantor KemenkoPolhukam, Jakarta Pusat, Kamis (26/09).
Menurut Panglima TNI, jika mess lumba-lumba terkena gas air mata, itu merupakan hal yang wajar. Jangankan mess lumba-lumba, kantor saya di Medan Merdeka juga kemasukan gas air mata hampir masuk ke halaman belakang, sama halnya dengan yang di mess lumba-lumba,” jelas Hadi Tjahjanto.
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia Pasal 7 Ayat 2, bahwa TNI memberikan dukungan atau bantuan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terkait tugas keamanan dan ketertiban masyarakat.
Terkait pengamanan demo yang terjadi belakangan ini, TNI telah mengerahkan bantuan kekuatan prajurit TNI, untuk ditempatkan di tempat strategis yaitu di depan Istana Negara, gedung DPR/MPR, dan di tempat-tempat yang dianggap paling kritis yaitu di wilayah Ladokgi, pintu utama gedung DPR/MPR, depan gedung BPK Pejompongan, perempatan Slipi, jelas Panglima TNI.
Panglima TNI kerahkan 3000 prajurit untuk membantu Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Panglima TNI menegaskan bahwa “TNI terus mendukung tugas Polri dalam rangka menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyaraka”.(Icha)