
KN. Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Maluku Barat Daya, Ridolof Loimalitna, mengeluarkan seruan damai menyusul konflik yang terjadi antara warga di Desa Bebar Barat dan Desa Kumur di Kecamatan Damer, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Konflik tersebut telah mengakibatkan korban luka dari kedua belah pihak.
“Kami mendesak semua pihak untuk mengedepankan dialog dan pendekatan persuasif menghentikan segala bentuk kekerasan. Konflik ini tidak akan menyelesaikan masalah, justru menambah luka bagi seluruh masyarakat,” kata Loimalitna.
Loimalitna menekankan pentingnya peran tokoh adat dan pemimpin masyarakat untuk duduk bersama membicarakan jalan keluar yang lebih bermartabat. “Ini adalah tanah leluhur kita bersama, jangan sampai konflik merusak ikatan persaudaraan orang sudara yang telah terjalin selama bertahun-tahun,” ujarnya.
“Bersatulah dan berdamailah, karena hanya dengan persatuan, dan perdamaian Indonesia akan tetap berdiri tegak sebagai bangsa yang berdaulat, adil, dan makmur,” lanjutnya.
Loimalitna berharap semua pihak dapat menahan diri dan mengutamakan kepentingan bersama. “Mari kita kembalikan suasana damai di tanah Maluku Barat Daya. Konflik hanya akan menghambat pembangunan daerah kita,” pungkas Loimalitna.
Seperti diberitakan, insiden tersebut mengakibatkan satu warga Desa Bebar Barat mengalami luka akibat panah dan dua orang warga Desa Kumur terluka akibat tembakan senapan angin. Para korban itu kemudian menjalani perawatan di Puskesmas setempat.