
BATAMTODAY.COM, Bintan – Nasib nahas menimpa KM Nusantara 5, kapal pengangkut semen yang berlayar dari Batam menuju Tarempa, Kepulauan Anambas. Kapal tersebut karam di perairan sekitar 42 mil dari Mapur, Bintan, akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi pada Minggu dini hari (22/6/2025).
Nahkoda KM Nusantara 5, Yanto (40), mengungkapkan kapalnya dihantam gelombang besar saat melaju di perairan Laut Natuna. “Cuaca tiba-tiba memburuk, gelombang tinggi menghantam kapal hingga akhirnya tenggelam,” kata Yanto menceritakan peristiwa yang dialaminya.
Lima orang kru kapal sempat terombang-ambing di laut selama sekitar delapan jam sebelum akhirnya ditemukan kapal tanker MT Caroline Bezengi di perairan dekat Pulau Alor, Malaysia.
Proses pemulangan para kru berlangsung cukup panjang. Pada 26 Juni 2025, MT Caroline Bezengi menyerahkan kelima kru KM Nusantara 5 ke kapal MT Fuga Blue Marine di perairan Singapura. Selanjutnya, kru diserahkan lagi ke Kapal Negara (KN) Kalimasadha P-115 milik Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PLP) Tanjunguban.
Kepala Pangkalan PLP Tanjunguban, Sugeng Riyono, melalui Kepala Operasi Alfaizul, menjelaskan proses evakuasi melibatkan koordinasi sejumlah pihak, termasuk Basarnas Tanjungpinang dan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Tanjunguban.
“Pada pukul 20.28 WIB, KN Kalimasadha P-115 yang membawa kru KM Nusantara 5 tiba di Dermaga Pangkalan PLP Tanjunguban. Seluruh kru langsung menjalani pemeriksaan kesehatan oleh pihak Karantina Kesehatan,” ujar Alfaizul, Jumat (27/6/2025).
Hasil pemeriksaan menyatakan kelima kru dalam kondisi sehat. Mereka kemudian diserahkan kepada pemilik kapal untuk dipulangkan ke keluarga masing-masing.
Insiden ini sekaligus menjadi pengingat betapa rawannya pelayaran di perairan Natuna, terutama saat kondisi cuaca ekstrem. Upaya penyelamatan yang melibatkan berbagai pihak menunjukkan komitmen pemerintah dan instansi terkait dalam melindungi keselamatan pelaut Indonesia.