PKB vs NU, siapa untung dan siapa buntung ? (sesama Muslim kok berantam)

KN. Konflik antara Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kian memanas.

Terbaru, Cak Imin memberikan respons pedas terhadap Gus Yahya yang mengibaratkan PKB seperti produksi mobil yang salah sistem dan perlu ditarik kembali untuk memperbaiki sistemnya.
Melalui akun X @cakiminNOW (4/8/2024), Cak Imin mengatakan, bukan PKB yang rusak, tapi yang rusak adalah pernyataan Gus Yahya, dan Gus Ipul (Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf).

Muhaimin Iskandar

“Omongan Yahya dan Saipul gak laku. Yang rusak itu Yahya sama Saiful, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa gak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada PBNU?” tulis Cak Imin.

Menurutnya, upaya Gus Yahya dan Gus Ipul gagal menggembosi kekuatan PKB. Itu karena PKB berhasil meraih kenaikan suara pada Pemilu lalu.

Menurut Cak Imin, intensi Gus Yahya dan Gus Ipul untuk merebut PKB melanggar prinsip PBNU sendiri, yang seharusnya tak terlibat dalam urusan politik.  Cak Imin pun menyinggung kesopanan Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU.

Adapun pernyataan terkait PKB Gus Yahya dilontarkan saat pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng Masa Khidmat 2024–2029 di Auditorium Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Kota Semarang.

Yahya Cholil Staquf-Ketum PBNU-cnnindonesia.com

“Gini ya, itu kan kemarin ada Toyota (analoginya), itu produksi mobil, sudah dilempar ke pasar, sudah laku, ternyata ada kesalahan sistem di mobil itu, maka ditarik kembali produknya untuk diperbaiki sistemnya,” tutur Gus Yahya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid menyayangkan sikap PBNU yang mau merebut PKB melalui pansus yang akan mereka bentuk. Menurutnya, PBNU adalah organisasi yang berdasar etika keulamaan. Jazilul menegaskan, PKB bukan badan otonom PBNU.

Jazilul menyatakan, PKB merupakan organisasi yang berdaulat dengan menjalankan Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik. Sedangkan NU berjalan dengan undang-undang ormas. Jadi, dia mengatakan, dua lembaga ini memiliki kamar yang berbeda.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menilai hubungan antara organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia itu dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ibarat pabrikan mobil.

Gus Yahya menjelaskan jika pabrik mobil menemukan masalah di sistem mobil yang diciptakan, maka pabrik akan melakukan penarikan atau recall untuk dilakukan perbaikan.

Untuk diketahui, hingga kini, Panitia Khusus (Pansus) PKB bentukan PBNU terus bekerja. Pansus PKB mengundang eks Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Lukman Edy, kini giliran Sekjen PKB Hasanuddin Wahid yang dipanggil untuk datang ke PBNU bertemu tim Pansus PKB.

Hasanuddin Wahid dipanggil untuk datang ke Ruang Rapat Lantai 5 Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Nomor 164 Jakarta Pusat pada Senin 5 Agustus 2024 pukul 12.30 WIB.

Tim asistensi tentang PKB bentukan PBNU ini merupakan hasil dari rapat pleno PBNU dan menetapkan Wakil Rais Aam KH Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU KH Amin Said Husni sebagai ketua dan anggotanya.

Tim ini akan mengundang banyak tokoh baik yang masih aktif di PKB maupun yang saat ini sudah tidak lagi di PKB namun memiliki hubungan kesejarahan dengan PKB.

Hasil kajian dari tim ini selanjutnya akan dibawa ke Pleno PBNU untuk pengambilan keputusan organisasi.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengaku, tidak perlu adanya rembuk bersama terkait kekisruhan antara PKB dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Apalagi, permasalahan atau kekisruhan yang saat ini tengah terjadi disebutnya PBNU yang memulainya.

Lalu, terkait dengan PBNU yang sudah dianggap masuk ke ranah politik. Hal itu tidak akan diurusi atau dicampuri, apalagi dengan membentuk tim untuk merebut PKB.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul sebelumnya mengatakan saat ini pihaknya sedang mendiskusikan untuk membentuk tim lima panitia khusus (pansus) terkait Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Menurut Gus Ipul, tim lima merupakan upaya dari PBNU untuk meluruskan sejarah sekaligus mengembalikan PKB ke pemilik sahnya yakni PBNU.

Syaifullah Yusuf

Gus Ipul beralasan, saat ini elite di PKB banyak membuat pernyataan melenceng dari fatsun awal berdirinya. Bahkan ada upaya yang nyata dan sistematis dari para elite partai guna menjauhkan PKB dari struktural Nahdlatul Ulama (NU).

Wakil Sekjen PBNU Suleman Tanjung, mengatakan, unjuk rasa yang digelar belasan orang di PBNU pada Jumat (2/8) kemarin murni didalangi oleh PKB. Wakil Sekjen PBNU Suleman Tanjung, mengatakan, unjuk rasa yang digelar belasan orang di PBNU pada Jumat (2/8) kemarin murni didalangi oleh PKB.

Dia menyebut, pihaknya mengantongi banyak bukti bahwa di balik unjuk rasa tersebut ada PKB. Bukti pertama, kata Suleman, ada sekelompok massa yang datangnya dari arah jalan Raden Saleh atau dari Kantor DPP PKB.

Sedangkan, massa yang datang dengan mengendarai Bus dipimpin oleh seseorang bernama Muhamad Solihin. Hasil penelusuran PBNU, Solihin ini merupakan pengurus DPW PKB Jawa Barat dan mantan ketua Ketua DPC PKB Kabupaten Indramayu.

Unjuk rasa di PBNU

Diketahui pada Jumat (2/8) belasan orang yang mengatasnamakan ‘Aliansi Santri Gus Dur’ menggelar unjuk rasa di Gedung PBNU. Beragam orasi mereka sampaikan yang mengecam PBNU dan mendukung PKB.

Mereka, mendesak pergantian Pegurus inti PBNU karena PBNU berencana mengambil alih PKB.

  • Related Posts

    Total Utang Pemerintah Rp10.269 T di Akhir 2024

    KN. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan posisi kewajiban pemerintah, termasuk utang jangka pendek dan panjang, mencapai Rp 10.269 triliun pada akhir 2024. Hal ini diungkapkan dalam penyampaian keterangan pemerintah…

    Saatnya Kelas Pekerja Kembali ke Rumahnya Sendiri

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *