Pro kontra Danantara

KN. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengumumkan kepengurusan dan struktur lengkap mereka. Struktur lengkap Danantara terdiri dari orang-orang dalam maupun luar negeri yang dianggap expert di bidangnya.

CEO Danantara Rosan Roeslani mengatakan mereka yang telah bergabung ini sudah melalui proses seleksi yang ketat. Selain expert di bidangnya, mereka yang terpilih dipastikan memiliki visi misi yang sama terkait Danantara. Rosan mengakui tugas yang diberikan kepada pihaknya sangatlah luar biasa yakni mengelola investasi negara. Untuk itu, diperlukan orang-orang yang mempunyai kapabilitas dan integritas. Initial funding atau pendanaan awal Danantara diproyeksi mencapai US$ 20 miliar Danantara pada tahap awal akan menaungi setidaknya tujuh BUMN jumbo, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.

Namun informasi terakhir, Danantara akan mengelola seluruh aset BUMN. Jika mengacu pada 7 perusahaan saja, dari penggabungan total aset 7 BUMN tersebut, maka dana kelolaan Danantara pada tahap awal ini akan mencapai Rp9.000 triliun. Ketujuh perusahaan tersebut juga merupakan tujuh perusahaan terbesar di Indonesia yang sangat strategis dan memiliki banyak kepentingan, termasuk dalam mendukung perekonomian masyarakat. Namun, pemerintah RI telah mengalihkan kepemilikan saham seri B sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

Dalam keterbukaan informasi, disampaikan bahwa pemerintah telah mengalihkan kepada BKI, saham seri B perusahaan telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), emiten jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), dan emiten semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR). Selain itu, saham-saham bank pelat merah juga dialihkan, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN). Dengan kepemilikan saham Negara Republik Indonesia pada BKI sebesar 100% dan kepemilikan saham istimewa para perusahaan pelat merah yakni saham Seri A Dwiwarna, maka pelaksanaan pengalihan saham tersebut tidak mengubah pengendalian Negara Republik Indonesia pada para perusahaan pelat merah tersebut. Di mana semula dilakukan melalui kepemilikan langsung menjadi kepemilikan tidak langsung melalui BKI.

Pasar keuangan domestik memberi respon beragam pasca pengurus dan struktur manajemen Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara diumumkan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memperkecil penurunan setelah nama-nama pengelola sovereign wealth fund itu dilansir, sementara rupiah sempat melemah terdalam di Asia. Adapun harga surat utang negara masih cenderung tertekan.

Mengacu data Bloomberg, IHSG yang pada sesi pertama tadi sempat ambles menyentuh level di bawah 6.000, mencerminkan penurunan lebih dari 4%, berangsur naik dan memperkecil kerugian. Pada pukul 14:43 WIB, penurunan IHSG tersisa 0,9% di level 6.195 dalam intraday trading. Meski setelah itu tekanan kembali membesar di mana pada pukul 15:22 WIB, IHSG tergerus 1,17%. IHSG akhirnya ditutup di level 6.161,21 atau melemah 1,55% pada penutupan pasar, terburuk dibanding bursa saham negeri jiran di kawasan ASEAN. Potensi Yield 5,65% Hanya 68 Saham Menguat, IHSG Sempat Jatuh 4% ke 5.996 Adapun rupiah masih terbenam di level Rp16.563/US$ jelang tutup pasar dan akhirnya saat penutupan terlihat ada sedikit pembalikan yang membuatnya ditutup di level Rp16.555/US$. Meski begitu, rupiah tetap menjadi mata uang Asia dengan pelemahan terdalam kedua hari ini setelah ringgit, dengan penurunan mencapai 0,33% di tengah tren pelemahan yang juga dialami oleh mayoritas mata uang di kawasan.

Sementara pergerakan harga surat utang negara sebagian terlihat sedikit naik, terindikasi dari pergerakan imbal hasil yang agak turun untuk tenor acuan. Yield 10Y yang tadi pagi sempat di 7,21% saat ini bergerak sedikit turun di 7,19%. Sementara tenor 5Y masih tertekan dengan yield kini di 6,949% atau naik 4,3 bps. Tenor lain yaitu 6Y bahkan naik 10 bps menyentuh 7,07%. Sedangkan tenor lebih panjang 15Y naik 3,5 bps di 7,230% dan tenor 20Y juga naik 5 bps menyentuh 7,253%.

Tekanan yang dialami oleh pasar keuangan telah berlangsung sejak pembukaan pagi tadi seiring terus melejitnya premi risiko investasi, Credit Default Swap, Indonesia hingga menyentuh level tertinggi sejak November 2023.

Chief Executive Officer Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara, Rosan Roeslani mengumumkan struktur pengurus lengkap lembaga investasi RI tersebut. Sejumlah nama yang familiar masuk dalam susunan pengurus, begitu juga nama-nama yang kondang di pentas internasional seperti Jeffrey Sachs, Profesor Ekonomi di Columbia University, AS, lalu salah satu orang terkaya di dunia Ray Dalio serta mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra. Sebagian yang lain adalah nama-nama yang sudah cukup dikenal di sektor financial market.

  • Related Posts

    Protes Warga Brebes: Jalan Rusak Parah Ditanami Pohon Pisang

    KN. Ada-ada saja cara warga Dukuh Slemped, Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes menyuarakan keluhan mereka soal jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki. Puluhan warga pun kompak melakukan aksi tanam pohon…

    Bandara Bali Ditutup Imbas Pemeliharaan Runway

    KN. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, ditutup sementara pada jam-jam tertentu dalam rangka pemeliharaan perkerasan landas pacu (runway) atau overlay. Proses overlay dilakukan pada seluruh permukaan runway, yakni…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *