BENCANA ALAM ITU ADALAH TEGURAN ALLAH SWT

Banjir rendam mobil di Pool Bluebird Jakarta, sumber foto: Twitter BNPB

Oleh : Maman Junirman

Stramed, Banjir yang melanda Jakarta dan beberapa wilayah di Indonesia tidak hanya sekedar masalah global warming, climate change, dan salah kelola pembangunan, namun bisa jadi merupakan teguran dari Alloh SWT, ketika banyak orang melalaikan ajarannya.

Menurut para sufi, Alloh SWT tidak sakit hati dengan keingkaran manusia, tapi Alloh SWT akan marah dan sakit hati jika kita berpura-pura dalam menyembahNya dan bencana alam adalah tentara-tentara Alloh SWT untuk meluluhlantakkan kesombongan manusia.

Ternyata tentara Allah bukan hanya manusia yang bersenjata lengkap saja, tetapi antara lain pertama, air. Air itu tentara Allah yang menenggelamkan kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam, karena menghina dan mencaci maki utusan-Nya. Mereka semua mati (QS. Al-Ankabut : 14)

Kedua, ANGIN. Angin itu tentara Allah yang menghempaskan kaum ‘Ad karena sombong dengan kemajuan teknologi arsitekturnya. Mereka semua Mati.(QS. Al-Haaqqah : 6-8)

Ketiga, PETIR. Petir itu tentara Allah yang menyambar kaum Tsamud karena sombong menantang adzab-Nya. Mereka semua Mati. (QS. Hud : 68)

Keempat. TANAH. Tanah itu tentara Allah yang menelan kaum Sodom karena berprilaku bejat, homoseks dan lesbian. Mereka semua Mati. (QS. Al-Hijr : 73-76)

Kelima, HAWA PANAS.
Hawa Panas itu tentara Allah yang menyengat kaum Madyan karena curang dalam bertransaksi. Mereka semua Mati. (QS. Al-Hajj : 44)

Keenam, LAUT. Laut itu tentara Allah yang menenggelamkan fir’aun dan bala tentaranya karena sombong mengaku diri sebagai Tuhan. Mereka semua Mati. (QS. Al-Baqarah : 50)

Ketujuh, BURUNG ABABIL. Burung Ababil itu tentara Allah yang telah meluluh lantahkan Pasukan Raja Abraha,
Disaat Pasukan Raja Abraha ingin menghancurkan Ka’bah, Mereka semua Mati. (QS.Al-Fil : 3)

Dalam semua sejarah yang tercatat, tentara-tentara Allah itu datang setelah peringatan dari para utusan dan pembela agama-Nya diabaikan. Dan dalam semua sejarah yang tercatat,
tidak pernah ada penentang utusan dan penista agama-Nya yang menang.

Sekarang mulai introspeksi diri, apakah banyak tindakan kita, kebijakan publik kita, dan segala tingkah pola kita sudah dapat dikategorikan melawanNya? Coba lihat bagaimana saat ini LGBT, korupsi, Islamophobia dan hal hal lainnya seperti merayakan tahun baru dengan membakar uang/mercon bernilai ratusan juta sementara banyak dhuafa dan yatim piatu yang belum terurus, meniup terompet seakan akan melupakan fakta miris soal pengangguran dan kemiskinan dan lain lain jelas menunjukkan fakta apa? Bencana banjir saat ini sebaiknya dipandang sebagai teguran apalagi banyak pengakuan korban banjir bahwa bencana alam tersebut yang terparah dibandingkan jaman dulu. Kerugian banjir juga pasti lebih besar dari zakat zakat yang mungkin belum kita bayar. Mungkin juga tingkat religisitas kita semakin menurun. Tuhan akhirnya mencubit kita.

*) Penulis adalah pemerhati sosial budaya

Disclaimer: Setiap opini di media ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.

Related Posts

APBN Mei 2025: Anggaran Defisit Rp21 Triliun

KN. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan pemerintah mengalami defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp21 triliun atau 0,09% terhadap produk domestik bruto (PDB) per Mei 2025. Sementara itu, keseimbangan…

Surat Terbuka Gubernur Aceh Muzakir Manaf kepada Presiden Prabowo: “Pulau Kami, Harga Diri Kami!”

Bapak Presiden yang saya hormati, H. Prabowo Subianto — sahabat seperjalanan, yang dulu pernah menjadi lawan, kini menjadi saudara dalam cita-cita besar Republik.** Izinkan saya menulis surat terbuka ini. Bukan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *