Foto: PPGMKI bersama Menko PMK Muhajir Effendi, Selasa (19/11), sumber foto: KG
Stramed, PP GMKI dipimpin ketua umum Korneles Galanjinjinay diterima oleh Menko PMK Muhajir Effendy di kantor Kemenko PMK di jalan Medan Merdeka Barat No. 3 Gambir Jakarta pusat, Selasa (19/11).
Pertemuan yang dilakukan pengurus GMKI dengan menko PMK sudah sering dilakukan saat Muhajir Effendy menjabat sebagai Mendikbud. Kali ini adalah pertemuan pertama setelah Muhajir Effendi menjabat sebagai Menko PMK, pertemuan yang berlangsung sekitar empat puluh lima (45) menit, membahas seputar issu dan persoalan seperti: Stunting, busung lapar, kekerasan perempuan dan anak, BPJS, intoleransi, pembinaan pemuda, ekosistem pendidikan nasional. Pertemuan diakhiri makan siang bersama.
Muhajir Effendy mengatakan “Saya berterima kasih atas konstribusi GMKI yang tetap setia melakukan kajian dan memberikan masukan-masukan akan penyelesaian persoalan-persoalan di Negara ini. Termasuk penyelesaian masalah kepastian pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Harapannya kita selalu sama-sama memaksimalkan potensi kita dan bisa berkordinasi dan melakukan perbaikan di bangsa ini kususnya dalam menggalakkan revolusi mental”.
“Dulu kita sering jumpa saat menjabat sebagai Mendikbud tetapi tidak bisa berbuat banyak untuk menjawab masukan-masukan dari GMKI karena itu diatur kementrian yang lain yang membidangi pemuda. Kita bersykur diberikan kesempatan di Kemenko PMK untuk bisa berbuat lebih banyak lagi. Sejak saya ditunjuk sebagai Menko PMK saya tegas mengatakan berkomitmen dan bertanggung jawab memenuhi kebutuhan dasar bangsa”, ujar Muhajir Effendy.
Ketua umum GMKI Korneles Galanjinjinay mengatakan bahwa Kebutuhan dasar manusia adalah hal yang paling utama dan urgen yang harus diselesaikan pemerintah.
“Selama ini kami melihat belum ada suatu terobosan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia,aspirasi rakyat kecil akan pemenuhan kebutuhan dasar belum sepenuhnya dipenuhi pemerintah, karena itu harapan kami Menko PMK yang baru, pak Muhajir Effendy yang berkompeten dan berpengalaman dapat menyelesaikan persolan kebutuhan dasar rakyat kecil, seperti pendidikan , kesehatan, kesejahteraan sosial dan kebebasan beribadah. dengan melakukan kordinasi, sinkronisasi kebijakan dan keputusan strategis antar kementrian. Jangan ada kementrian lembaga yang berjalan sendiri-sendiri,harus terintegrasi program kebutuhan dasar dibawa Kemenko PMK, dengan demikian, kebutuhan dasar sejak dalam kandungan sampai mati akan terpenuhi”.
Pertemuan ini menko PMK didampingi Nyoman Shuida (Deputi bidang kordinasi kebudayaan) dan bapak Sani sekretaris Kemenko PMK . (PR)